Sabtu, 21 April 2012

... Kartini Day yang ditunggu-tunggu ...

Kartini Day TK PKK Prawirotaman Yogyakarta
Akhirnya kesampaian juga ngedandanin anak untuk acara Kartini-an. 

Sempat kecewa di tahun sebelumnya karena TK nya Babang nggak ngadain acara Kartini-an. 
Waktu dapat surat pemberitahuan dari sekolahan ngasitau bahwa tanggal 21 April wajib pake baju daerah, aq langsung lonjak-lonjak ( nah loooo....). 

Trus diam sejenak, untuk memutuskan Babang mau pake baju daerah mana yaaaak????? 

Papi pengennya Babang pake baju adat Batak sesuai daerah asal keluarga kami. 
Tapi setelah bongkar-bongkar lemari & koper, tidak ada satupun ulos yang keliatan batang idungnya ( maklum kami hidup nomaden....). 

Setelah menimbang-nimbang waktu yang sangat mepet maka akhirnya saya memutuskan untuk pake baju adat Jawa aja coz tempat penyewaannya bejibun seantero Yogya. 

Babang Farrel sangat antusias saat tau mo pake baju daerah. 
Waktu diajak ke tukang penyewaan baju, dia nanya ini namanya baju apa mami ? Baju Jogja ya Mi ? . Ku "Iya" kan aja. 
Setelah itu tiap ngeliat orang pake baju adat jawa di jalanan, di TV atau dimana aja, Babang pasti bilang kalo orang itu pake "Baju Jogja".

Dan diluar perkiraan, Babang berhasil meraih juara III di lomba peragaan busana adat di sekolahannya....hadiahnya sebuah tumbler Tupperware.....lumayaaaan...

Congratz ya Jagoan Mami......
Read More

Jumat, 13 April 2012

... First Bike ...

Ulang tahun ke 2 dedek dapet kado sepeda baru... 
Ayoooo Dedek, bilang apa ama Papi Mami ????? :D

Queen's First Bike

Read More

Kamis, 12 April 2012

... Hukuman Pojok ...


Rebutan maenan + Berkelahi = Nangis + Hukuman Pojok

Itu rumus yang berlaku untuk FarQuee.

Hukuman Pojok adalah hukuman berdiri di pojokan untuk merenungi kesalahan...... :D

Tau tuh bagus nggak untuk pertumbuhan anak..... tp lumayan efektif untuk efek jera ktimbang dipukul.... :D


Read More

Minggu, 08 April 2012

... Taman Pelangi ...



Suatu saat saya & keluarga lewat di Jl RingRoad Utara, lalu kami melihat kok ada keramaian di Monjali. Cukup kaget juga melihat banyak lampu-lampu di halaman Monjali, yang biasanya pada malam hari terlihat sunyi sepi. Di pagar depan terpampang tulisan " Taman Pelangi " yang dihiasi lampu-lampu. Tapi karena pada saat itu sudah jam setengah 9 malam, maka kami mengurungkan niat untuk masuk kesana. Baru 1,5 bulan kemudian , kami baru ada kesempatan untuk kesana.

Kali ini saya akan berbagi cerita  ketika saya dan keluarga kecil saya berkunjung ke Taman Pelangi Yogyakarta

Disebut Taman Pelangi karena terdapat berbagai macam lampion yang berwarna-warni. Kata teman-teman kantor, taman ini sebelumnya dikenal dengan nama Taman Lampion. Taman yang terletak di halaman Monumen Jogja Kembali (Monjali) ini merupakan tempat rekreasi yang masih terbilang baru di Jogja, baru dibuka sekitar akhir 2011.

Harga Tiket Masuk Rp10.000,-/orang (hari biasa) dan Rp15.000,-/orang (weekend). 

Menurut saya tiket masuk ini terasa cukup mahal untuk ukuran tempat wisata di Jogja. Apalagi di dalam taman terdapat lagi tiket wahana permainan & tiket nyewa ini itu yang harganya juga cukup mahal (bagi kantong saya....:D)

Tapi saya tidak terlalu merasa rugi juga, karena saya bisa berfoto-foto narsis bareng keluarga sepuasnya (hehehe....). 

Cuma kayaknya tidak mungkin saya masukkan menjadi salah satu agenda wisata rutin keluarga saya. Mungkin saya baru akan berkunjung lagi kalau harus mengantar keluarga saya dari luar kota...(dasar Mak Irit.....:D )

Gerbang Masuk
Kami memasuki kawasan Taman Pelangi dari gerbang pintu timur Monumen Jogja Kembali. Setelah memarkir kendaraan dan membayar tiket masuk, kami langsung disambut sebuah gerbang lampion yang berbentuk melingkar. Cukup menarik bagi kami yang pertama kali datang  ke Taman Pelangi Monjali ini. 

Sepertinya pihak pengelola Monumen Jogja Kembali ingin memaksimalkan kawasan ini menjadi kawasan wisata setiap waktu, dimana waktu siang hari digunakan untuk wisata sejarah dan pendidikan dan di malam hari menjadi wisata hiburan dan kuliner.


Kemudian kami berjalan ke arah tengah, kami melihat beberapa jenis lampion berukuran besar dan kecil. Ada lampion berbentuk burung elang raksasa, miniatur Tugu Jogja, patung naga raksasa, miniatur Candi Borobudur, kereta lengkap dengan kudanya, dan masih banyak lagi lainnya


Di area tengah terdapat sebuah panggung hiburan yang pada saat itu sedang menampilkan Live Music dari band lokal yang saya tidak tahu apa nama bandnya & lagi nyanyi apa...hehehe...., katanya sih hanya pada hari-hari tertentu saja ada pertunjukan di panggung ini selain live music terdapat juga pertunjukkan seni. Di sekitar panggung tersebut terdapat area foodcourt yang di dekatnya terdapat beberapa gubuk-gubuk kecil yang disediakan buat menikmati makanan sambil lesehan. Kawasan foodcourt ini menyediakan makanan seperti bakmi Jawa, Bakso, Soto, Nasi Goreng, Sate, bermacam-macam fastfood dan sebagainya. Di dekat kawasan ini juga terdapat arena bermain anak seperti bom bom car, kereta putar, odong-odong, otopet, becak mini, sepeda tandem dan masih banyak lagi. Namun untuk menggunakan permainan tersebut harus kembali mengeluarkan dana dengan membeli tiket permainan yang ada disekitar lokasi.

Depan Panggung Live Music
Berjalan menuruni tangga jalan menuju ke area bawah yang terdapat monumen yang dikelilingi kolam, kami melihat bermacam-macam lampu yang ditempel di dinding.

Cukup menarik untuk dinikmati karena beranekaragam, namun cukup disayangkan tidak ada penerangan lain sehingga pengunjung seperti saya yang pake kacamata dan sudah rada uzur (hehehe...) tidak jelas melihat jalan yang terdapat beberapa tangga kecil naik turun yang kadang membuat kaki terutama anak-anak saya tersandung.

Tiba di area bangunan Monumen Jogja Kembali, kolam yang mengelilingi bangunan Monumen Jogja Kembali dihiasi oleh lampion dan digunakan sebagai wahana permainan air (Sepeda Air dan Bola Air), Kereta wisata yang rutenya mengelilingi Monumen, Wahana permainan ATV dan Permainan anak (Mobil-mobilan, sepeda, otopet) persis di depan tangga masuk monumen. 

Selain itu disekelilingnya terdapat beberapa warung makan kecil yang cukup beragam.

Tapi kembali disayangkan menurut saya cahaya penerangan di area ini juga minim, suasana kawasan ini masih terlihat gelap walaupun sudah gemerlap warna warni lampu dan lampion.

Selain itu juga cukup disayangkan tidak ada lampu yang mengelilingi bangunan utama Monumen Jogja Kembali sehingga terlihat remang-remang karena hanya mendapat dukungan sedikit lampu. 

Padahal saya berharap keindahan lampu lampion juga didukung oleh keindahan arsitektur monumennya, seperti yang bisa kita lihat di Tugu Monas Jakarta yang terlihat bersinar dimalam hari. 

Sayang, arsitektur monumen yang sangat menarik tidak dimanfaatkan.

Selain itu menurut saya penataan lampion yang tersebar di beberapa titik dan peletakannya yang kurang rapat menjadikan kawasan ini kurang terlihat gemerlap akan pesta lampion.

Deretan Lampion Hello Kitty

Tur mengelilingi Taman Pelangi berakhir dan saya kembali ke area foodcourt karena anak-anak mengeluh haus & capek. Jajanan kuliner yang ditawarkan sebetulnya cukup murah dan standart harga makanan di tempat-tempat wisata lainnya, namun bagi saya pribadi kurangnya papan informasi mengenai harga makanan mengurangi minat saya untuk menikmati makanan di kawasan ini.

Kesimpulan saya Taman Pelangi Monjali cukup cocok digunakan sebagai wisata alternatif di malam hari bersama keluarga.





Read More
FarQuee Sidabutar. Diberdayakan oleh Blogger.

© Blog Keluarga FarQuee Sidabutar , AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena